K1. Apresiasi Seni (SENBUD XI IPA,AGAMA)
Apresiasi Seni
Apresiasi seni adalah proses penilaian atau penghargaan terhadap sebuah karya seni yang dilakukan oleh penonton atau penikmat karya seni (Rondhi, 2017, p.13). Proses apresiasi seni diharapkan dapat dilakukan oleh siapapun yang menikmati suatu seni, terlepas dari latar belakang pendidikannya.
Tujuan Apresiasi Seni
Berikut ini adalah tujuan sebuah apresiasi seni diperlukan, yaitu:
Mendapatkan pengalaman estetis, yaitu penikmatan seni yang terarah, sadar, dan bertujuan akan menghasilkan pengalaman tersebut.
Menjadikan masyarakat atau siswa 'melek seni' sehingga dapat menerima seni sebagaimana mestinya.
Memperkenalkan siswa terhadap seni dan mampu memahami nilai-nilai serta aturan dalam kehidupan budayanya.
Mengalami suatu kepuasan penginderaan dan akan memperoleh pengalaman melalui imajinasinya.
Manfaat Apresiasi Seni
Apresiasi seni mungkin terlihat lebih menguntungkan bagi pemilik seni. Padahal, apresiasi seni juga bermanfaat bagi penikmatnya. Berikut adalah manfaat dari apresiasi seni:
1. Mengurangi Level Stres
Riset menunjukkan bahwa menghabiskan jam makan siang dengan eksplorasi seni selama 35 menit dapat menurunkan kadar stres.
2. Mengembangkan Empati
Survei menyatakan bahwa sikap toleransi sosial dan empati terhadap sejarah yang dimiliki seseorang dapat meningkat setelah mengunjungi museum seni.
3. Mengembangkan Rasa Cinta
Neurobiologis Semir Zeki menemukan bahwa otak menghasilkan dopamin, yaitu zat bahagia lebih banyak, ketika seseorang melihat karya seni.
4. Memperkuat Kemampuan Berpikir Kritis
Anak muda yang mengunjungi museum seni telah mengembangkan 9-18% kemampuan berpikir kritis.
5. Melepaskan Kelelahan Mental
Menurut studi yang dikembangkan Profesor Psikologi bernama Jan Packer, melihat seni dapat membuat seseorang melepaskan kelelahan mental dan mengembalikan fokus, sama halnya seperti kemampuan lingkungan luar dalam melepaskan kelelahan mental.
Fungsi Apresiasi Seni
Menurut Bandi Sobandi, setidaknya terdapat dua fungsi apresiasi seni, yaitu:
- Meningkatkan dan memupuk rasa cinta seseorang terhadap bangsa sendiri sekaligus terhadap sesama manusia.
- Penikmatan, penilaian, empati, dan hiburan yang berkaitan erat dengan kesehatan mental.
Mempertahankan kebudayaan Indonesia.
Tingkatan Apresiasi Seni
Setiap orang memiliki tingkatan apresiasi terhadap seni yang berbeda-beda, tergantung seberapa besar mereka ingin mengapresiasi suatu seni. Ada tiga tingkatan apresiasi yang dapat diterapkan setiap kali menikmati suatu seni, yaitu:
1. Tingkat Empatik
Pada tingkat apresiasi seni ini, hal yang terlibat adalah pikiran dan perasaan. Tingkat apresiasi empatik sama dengan mengapresiasi seni yang menyentuh pikiran dan perasaan.
2. Tingkat Estetis
Tingkat estetis berarti penilaian terhadap keindahan seni. Yang diapresiasi adalah keindahan sebuah seni, terlepas dari perasaan yang diberikannya.
3. Tingkat Apresiasi Kritik
Dalam tingkat apresiasi kritik, seseorang memberikan klarifikasi, deskripsi, analisis, dan evaluasi terhadap seni yang dipertunjukkan untuk meraih kesimpulan.
Langkah Mengapresiasi Karya Seni
Apresiasi terhadap karya seni tidak dapat dianggap sebagai apresiasi bila dilakukan secara asal. Ada sejumlah langkah yang perlu diterapkan dalam mengapresiasi karya seni, yaitu mengapresiasi dari segi bentuk atau wujud karya seni, mengapresiasi teknik yang digunakan, dan mengapresiasi fungsi serta maknanya.
Ketiga aspek itu diperlukan dalam mengapresiasi karya seni karena tanpa penerapan teknik, bentuk nyata, dan makna yang ditentukan pembuat karya, sebuah seni tidak akan memiliki wujud tertentu.
Contoh Apresiasi Seni
Apresiasi seni dapat dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk, bahkan tanpa kita sadari. Berikut adalah contoh apresiasi seni yang dapat dilakukan:
- Mempelajari sebuah seni setiap hari secara bertahap.
- Mencoba pembuatan projek seni.
- Mengikuti sebuah kelas seni.
- Menulis berbagai jenis karya seni yang diketahui secara pribadi.
- Mengunjungi sebuah museum seni.
- Mengamati seni dari berbagai perspektif atau sudut.
- Menganalisis sebuah karya seni yang ditemukan, mulai dari pembuatnya, tempat tinggalnya, bagaimana karya tersebut berhubungan dengan waktu pembuatan sang seniman.
- Memikirkan kembali bagaimana perasaan diri ketika mengamati sebuah seni.
- Mewawancarai seseorang dengan pemikiran yang berbeda.
- Menerima segala bentuk seni meski tidak semua dapat dimengerti.
- Mengikuti sebuah kelas seni.
- Menulis berbagai jenis karya seni yang diketahui secara pribadi.
- Mengunjungi sebuah museum seni.
- Mengamati seni dari berbagai perspektif atau sudut.
- Menganalisis sebuah karya seni yang ditemukan, mulai dari pembuatnya, tempat tinggalnya, bagaimana karya tersebut berhubungan dengan waktu pembuatan sang seniman.
- Memikirkan kembali bagaimana perasaan diri ketika mengamati sebuah seni.
- Mewawancarai seseorang dengan pemikiran yang berbeda.
- Menerima segala bentuk seni meski tidak semua dapat dimengerti.
Tidak ada komentar
Terimakasih telah singgah. Silahkan tinggalkan komentar. Semoga bermanfaat.